Sometimes you feel life is unworthy
Sometimes it seems blare
Is it worth enough to struggle when every eye uncares?
Will somebody fight when you walk in the hardest path?
Will there be forgiveness when you drawn in the deepest sadness?
Don’t want to be shallow, don’t even want to be hollow
I am what you see now
Fragile and small
Saat umurku menginjak 19 tahun, aku baru mengetahui bagaimana mencintai seseorang. Walaupun aku tak pernah mengungkapkan rasa itu, walaupun dia tidak merasakan hal yang sama, walaupun begitu banyak keanehan dan ketidakwajaran menyertainya...
Aku menemukan cinta itu pada dirinya. Entah kapan semuanya dimulai, yang kutahu, dia sudah terpaku di depan mataku. Aku tak memerlukan yang lainnya, yang kuinginkan, hanya bisa merasakan kehadirannya, keberadaannya di sisiku...
Aku bisa melihat dia seutuhnya. Saat dia menangis atau tertawa. Saat dia merasa lemah atau tegar. Saat dia tersesat atau berusaha mencari. Mungkin yang bisa kuberikan padanya hanya cahaya kecil, sekecil kunang – kunang yang hanya terbang sendirian. Namun kuharap cahayaku cukup berguna baginya di saat – saat tergelap dalam hidupnya...
Kadang aku takut, karena aku hampir melupakan suaranya, caranya tertawa, caranya berjalan, dan bagaimana rasa kehadirannya. Kadang, aku mendengarnya memanggil namaku hingga kukira aku gila. Beberapa hal aneh selalu saja terjadi. Pernah suatu hari, kukira aku melihatnya tengah tertidur di ruang baca. Aku masuk dengan perasaan yang tak terlukiskan, namun ternyata itu hanya ilusi.
Namun, satu hal yang membuatku yakin, di saat kami bertemu lagi, itu akan menjadi hari yang jauh lebih baik. Aku bisa melihatnya tersenyum lebar, melangkah tanpa rasa takut. Kurasa hari itu akan menjadi hari yang paling kunantikan sepanjang hidupku. Terbanglah Beraja, temukan tempatmu untuk berlabuh...lalu kembalilah jika kau mulai merasa lelah, jika kau membutuhkan pundak untuk bersandar, jika kau membutuhkan cahaya kecilku...
No comments:
Post a Comment