Aku
begitu merindukan masa-masa dimana ide-ide brilian mengalir begitu saja dari
kepalaku…tanpa beban, tanpa keharusan…semuanya berjalan begitu alami…ya,
semuanya begitu menyenangkan, seperti masuk ke sebuah dunia baru dimana
tokoh-tokoh yang kuciptakan hidup . Aku masuk ke dunia itu, menjadi orang lain dan menjalani hidup yang
berbeda…
Entah
menulis merupakan sebuah pelarian dari kehidupan yang kadang membosankan atau
tidak berjalan sesuai dengan yang kuinginkan, entah merupakan jatuh cinta seperti
cinta pertama sehingga aku tidak bisa berhenti…aku memutuskan untuk terus
berada di dunia itu, tidak ingin keluar…atau lebih tepatnya terlanjur terjebak
disana..hanya diriku dan tokoh-tokohku…
Kesendirian
sudah menjadi temanku dari sejak umurku 10 tahun, kedua orangtuaku terlalu
sibuk dengan dunianya sehingga aku perlahan menepi dari kehidupan mereka. Dan
kini, saat aku beranjak dewasa pun, mereka masih sibuk dengan dunia mereka, aku
sudah tidak menepi lagi, tapi benar-benar pergi menciptakan duniaku…
Apartemen
studio ini menjadi sarangku. Gelap dan tak terurus… Hanya ada sebuah laptop
dengan koneksi internet tercepat yang bisa kudapat, sebuah televisi yang hampir
tidak pernah kutonton, kasur 90cmx120cm yang seprai dan bedcovernya hampir
tidak perlu kurapikan karena jarang kutiduri, kulkas berisi minuman, lemari
dapur penuh mie instan, dan jendela yang hampir tidak pernah kubuka…well, seems
a bit creepy tapi semua itu terasa wajar, hingga duniaku mulai diusiknya…tidak
sopan…dia tidak pernah membunyikan bel atau salam, dia masuk begitu saja
menembus pintu dan mengacaukan dunia kecilku…meminum air mineralku,
menghabiskan mie instanku dan hal terburuk yang dia lakukan adalah menyabotase
kepalaku hingga dipenuhi segala ketidaksopanannya…
Semua
itu bermula setahun yang lalu, saat sebuah ketukan keras di pintu terdengar…
No comments:
Post a Comment